Halaman

Jumat, 21 Januari 2011

Wisata Alam Kawah Putih

Perpaduan Kesejukan dan Kehangatan Alam

Ujian akhir semester telah selesai. Tinggal menyiapan mental melihat hasil semester ini. Selagi mental siap di uji, hal yang paling baik dilakukan adalah mendinginkan otak dari segala pikiran yang telah teruras saat ujian. Satu-satunya cara mengembalikan otak menjadi segar adalah liburan. Dan memang hanya ada kata itu di pikiran saya : liburan, liburan, dan liburan. Sedikit melupakan hal-hal buruk yang telah berlalu. Saya memikirkan tujuan liburan saya saat itu. Dan akhinya jatuh pada Kawah Putih yang berada di daerah Ciwidey,Bandung selatan. Karena memang selama setahun ini saya di Bandung belum pernah namanya ke Kawah Putih, Hehehehe. Tempat sudah di tentukan dan saat itu saya berencana pergi bersama teman kost saya yang bernama Bayu, Zaki, dan Dinar.
          Saat waktu pergi pun tiba. Rencananya sih mau pergi jam 8 pagi, tetapi tiba-tiba temanku zaki bilang “perginya jadi jam 10 yah,ane mau ketemu dosen dulu”. Karena itulah waktu keberangkatan di undur. Setetah menunggu beberapa jam akhirnya waktu menunjukan pukul 10.00. semua sudah berkumpul, dan akhrnya saya pergi kesana bersama 5 teman saya yaitu, Dinar, Zaki, Indra, Riski dan Dewi. Kami berangkat menggunakan motor. Semua di persiapkan dan yang paling wajib di bawa adalah kamera yang pasti tidak boleh tertinggal. Perjalan ke Kawah putih cukup menguras waktu,diperkirakan butuh waktu 2 jam untuk mencapainya dari Gerlong ( tempat kami nge-kost ). Tetapi perjalanan yang cukup jauh tidak menghambat kami untuk pergi kesana.
          Saat pergi suasana Bandung sangat begitu panas karena memang waktu sudah menuju siang hari. Di tambah lagi macet yang menghambat kami di perjalanan. Mambuat darah menjadi naik. Tetapi semua suasan berubah ketika kami sudah memasuki daerah Ciwidey. Cuaca menjadi berubah, hawa panas yang tadi kami rasakan tiba-tiba berubah menjadi segar dan sejuk. Kesejukan udara membuat pikiran dan tubuh menjadi segar. Apalagi saat ingin memasuki kawasan kawah putih. Udara disana benar-benar dingin membuat tulang terasa membeku. Untung saat itu saya memakai sweater yang tebal dang menggunakan sepatu,jadi dinginya udara di sana bisa sedikit di hambat.
           Setelah menempu waktu 2 jam yang cukup melelahkan, sekitar pukul 12 siang kami sampai ke tempat itu. Tiket masuk ke kawah putih saat itu Rp 16.000/orang plus Rp 5.000/motor itupun di tambah lagi dengan biaya parker Rp 3.000 ( kata petugasnya sih untuk biaya kebersihan gitu ). Untuk jarak dari gerbang tiket ke kawah putihnya sendiri cukup jauh. Jadi saya menyarankan untuk bawa kendaraan ke tempat ini. Perjalanan yang cukup melelahkanpun terbayar setelah kami sampai di kawah putih. Pemandangan yang begitu indah, yang pastinya saya belum pernah melihat keindahan alam ini sebelumnya secara nyata. Warna kawah yang biru ke hijauan mebuat aku terkagum akan keindahan alam ini. Udara dingin yang tadi membekukan tubuh terkalahkan oleh suasana hangatnya kawah. Tebing-tebing yang mengelilingi kawah membuat kelengkapan akan keindahan pesona alam ini. Di tambah lagi dengan hamparan pasir putih yang menghiasi area kawah ini.
Mungkin ada sesuatu hal yang sedikit menggangu di tempat ini. Yaitu bau belerang yang cukup menyengat. Tetapi dengan terbiasanya saya disana bau belerang pun lama-lama akan hilang. Dan satu hal lain yang menurut saya masih kurang adalah sarana prasarana di tempat ini. Karena tidak adanya tempat juala makanan. Walaupun ada tempatnya jauh di dekat gerbang tiket. Jadi, saya menyarankan jika pergi ke tempat ini sebaiknya membawa bekal sebelumnya. Toilet dan mushola pun tempatnya hanya ada di dekat gerbang tiket.
           Tetapi dari segala kekuranganya itu, tempat ini masih sangat menjajikan untuk mengisi waktu libur anda anda. Pemandangan yang di tawarkan disana pastinya jarang anda lihat di tempat lainnya. Dan tempat ini sangat cocok bagi kalian yang suka berfoto. Karena memang latar alam yang begitu indah untuk sebuah jepretan foto di kamera anda. Jika anda masih belum puas liburan disini, anda bisa sekalian berkunjung ke Situ Patenggang yang tempatnya masih berada di daerah Ciwidey. So, tempat ini sangat menarik menjadi tujuan wisata anda bersama keluarga atau bersama teman-teman anda.

Photos
























Selengkapnya...

Selasa, 18 Januari 2011

Natural Hill

Bermain di Dalam Kesegaran Alam

Berawal dari keinginan teman-teman di himpunan yang ingin hiking. Saya pun memutuskan mengajak teman-teman di himpunan untuk hiking di natural hill karena sebelumnya pun saya pernah kesini. Saya memilih tempat ini karena perpaduan tempat antara perbukitan dan persawahan membuat tempat ini sangat cocok untuk hiking.
Natural Hill, kawasan wisata alam yang terletak di Cisarua, Kecamatan Parongpong, Bandung Barat ini juga satu diantaranya. Didukung dengan kesejukan udara dan panorama pegunungan yang memesona, fasilitas yang disediakan di tempat ini pun tentu menarik hati orang tua untuk mengajak anak-anaknya berekreasi di tempat ini. Tidak hanya untuk anak-anak tempat ini juga sangat cocok buat tempat outbond .
Menurut pengelola Natural Hills, untuk saat ini fasilitas di Natural Hill memang lebih banyak disediakan untuk anak-anak. Disebutkan ada 14 titik permainan yang disediakan sebagai sarana untuk melatih saraf motorik mereka. Permainan-permainan tersebut tersebar di atas lahan seluas 14 hektar. Di antara saung-saung beratap jerami yang menurut Tedi, rencananya akan dibuat resto.

Diantara permainan-permainan tentu saja ada yang sudah dikenal seperti flying fox, merayap, panjat tebing kecil, sepak bola, memanjat jala atau berkuda. Permainan lainnya adalah menyeberangi kolam dengan rakit yang dilengkapi juga dengan kayu pengayuh. Tersedia wahana menangkap ikan dan menangkap belut untuk orang-orang dewasa. Jika ingin menguji nyali menyeberangi kolam dengan titian bambu, boleh juga dilakukan. Selain itu, anak-anak juga akan diajak dalam wahana berkebun untuk mengenali cara bercocok tanam antara lain tanaman jagung atau selada.

Sampai saat ini, menurut pengelola memang lebih banyak anak-anak dari taman kanak-kanak yang datang ke tempat ini. Meski tak menutup kemungkinan orang dewasa sekalipun akan datang berkunjung dan ikut menikmati suasana yang ada di Natural Hill. Karena memang suasananya yang sangat menyejukan.
Tiket masuk menuju Natural Hill hanya Rp 10 ribu. Harga tersebut di luar permainan berkuda dan flying fox yang harus membayar lagi Rp 10 ribu. . Untuk yang ingin menikmati keindahan alam di daerah ketinggian dalam waktu lama. Natural Hill juga menyediakan fasilitas untuk berkemah. Dengan syarat, tenda membawa sendiri dari rumah. Hal lain yang tidak boleh dilewatkan adalah hiking yang akan mengantarkan pengunjung ke kesejukan air terjun.

Tapi sayangnya, untuk sementara pengunjung harus membawa makanan sendiri karena tempat ini belum menyediakan resto atau fasilitas lain yang langsung menyediakan makanan. Meski pendirian resto merupakan salah satu rencana Natural Hill ke depan termasuk merampungkan beberapa rumah yang akan dijadikan villa.

Jadi bisa dibilang pembangunan Natural Hill saat ini baru 70 persen sampai menjadi kawasan wisata alam yang utuh. Di mana nantinya, tak hanya ditujukan untuk anak-anak tapi mengarah menjadi wisata keluarga.

Menuju kawasan ini, dari Terminal Ledeng melewati Wisata Bunga Cihideung lalu terus ke Parongpong. Atau bisa ditempuh melalui Kota Cimahi dengan waktu tempuh yang lebih pendek.
Selengkapnya...

Kebun Binatang Bandung

Liburan Alternatif di Tengah Kota Bandung

Berawal dari sebuah sms dari teman saya yang bernama dw Austina “ hai teman selesai ujian strukal kita k bonbin yuk!!! Ngumpul di depan jica”. Begitulah kiranya sms dari teman saya itu. Karena selama 1 tahun ini saya di Bandung belum pernah ke bonbin sayapun menyanggupinya walaupun sebenarnya kurang begitu ingin juga. Hehehe karena saya rasa yang namanya kebun binatang yah gitu-gitu ajah, tetapi itung-itung buat ngisi waktu luang akhirnya sayapun berniat ikut. Karena kebetulan saya tidak mengontrak mata kuliah strukal ( stuktur aljabar ) saya pun menunggu teman-teman yang lain selesai ujian.Tepat pukul 10.00 teman-teman selesai ujian. Dan saat itupun kami berangkat menuju bonbin. Tetapi teman yang lain pergi duluan ke bonbinya karena mereka naek angkot. Sdangkan saya menyusul bersama teman saya amar menggunakan motor. Untuk tiket masuknya sendiri bisa dibilang tidak terlalu mahal yah , harganya Rp 12.000/orang dan biaya parker untuk motor Rp 1500/motor. Untuk urusan tempat ini sangat strategis, karena berada tepat di depan Institut Teknologi Bandung ( ITB ) dan dapat di akses dengan mudah untuk menu kesana. Pintu masuknya ada 2 yang pertama untuk yang membawa kendaraan pintu masuk melewati pintu II yang berada di sebelah barat. Sedangkan pengunjung yang tak membawa kendaraan masuk melewati pintu I yang berda di timur.
Seperti kebun binatang lainnya seperti taman safari ataupun ragunan isinya yah pastinya binatang, hehehe. Untuk urusan tmpatnya menurut saya tidak telalu besar dibandingkan dengan kebon binatang yang pernah saya kunjungi sebelumnya.Binatangnya pun tidak sebanyak lainya. Saya sedikit kecewa di dalam karena ada sebagian kandang yang terlihat seperti tak terurus. Yang membuat binatangnya begitu terlihat menderita ( dramatis ).Tetapi kekecewaan saya sedikit terobati karena udara di dalam sangat sejuk yang membuat otak menjadi segar setelah seminggu ujian. Selain dapat melihat binatang sarana lain juga terdapat pada tempat ini. Seperti onta tunggaan, kalian bisa naek onta sambil berkeliling. Sarana lainya ada sepeda air, dengan membayar Rp 5000/orang kalian bisa menaiki sepeda air ini. Untuk wisata bersama keluarga tempat ini sangat cocok apalagi jika bersama anak-anak. Karena selain wisata, anak juga dapat menambah wawasan tentang hewan yang ada di ndonesia. Dan kalian pun bisa mengunjungi bersama teman untuk sekedar mengisi waktu luang ataupun mengisi liburan.

Selengkapnya...

Senin, 17 Januari 2011

Patung Naga

Berawal saat perjalan pulang dari maribaya bersama teman-teman. Kami melewati jalan pulang yang berbeda saat kami berangkat yaitu melewati jalan alternative yang katanya tembus-tembus ke cieumbeulit. Saat di tengah perjalan kami memutuskan untuk singgah sebentar di patung naga hanya untuk beristirahat  :).Patung naga terletak di jalan terusan punclut,cieumbeulit .Tempat ini sangat menarik. Karena dari tempat ini kalian bisa melihat kota bandung hampir keseluruhan karena tempatnya yang berada di daerah atas. Selain dari cieumbeulit tempat ini bisa di akses lewat lembang.Untuk kesana pun tidak susah karena jalannya sudah bagus. Pada dasarnya tempat ini bukan tempat wisata. Tetapi bisa menjadi objek untuk kalian yang suka berfoto karena memiliki latar belakang kota bandung yang di lihat dari atas.Pemandangan yang menurut saya sangat bagus.Selain itu udara yang di tawarkan disini sangat sejuk membuat badan begitu segar Dan alangkah baiknya datang kesini saat sore hari. Karena sore hari mebuat langit menjadi lebih indah.
Mungkin kalian bertanya patung naga yang berada disini merupakan symbol ataukah apa?. Saya sendiri tidak tahu fungsi di bangunnya patung itu. Mungkin sebagai pembatas antara punclut dengan lembang. Yang pasti biasanya tempat ini banyak disinggahi oleh orang-orang yang mungkin hanya sekedar singgah memandangi kota bandung, dan ada juga yang hanya sekedar foto-foto. Tidak ada salahnya jika anda mampir kesini karena tempat ini tidak di pungut bayaran. Hehehehe ^^
 Photos















Selengkapnya...

Minggu, 16 Januari 2011

Wisata Taman Hutan Raya Ir.H. Juanda ( Dago Pakar )

Hutan Hijau yang Rindang di Kota Bandung


Taman Hutan Raya Ir.H. Juanda merupakan salah satu tempat wisata yang masih memiliki udara segar hutan muda. Karena letaknya berada di daerah perbukitan, sehingga udara di sekitar Taman Hutan Raya Ir.H Juanda masih terasa sejuk dan memiliki pemandangan yang cukup indah. Sangat cocok untuk mendinginkan otak yang telah bekerja selama seminggu. Hutan ini memiliki banyak spesies tanaman di dalamnya. Dan terdapat air terjun serta goa-goa peninggalan zaman penjajahan dahulu kala menambah keindahan akan hutan raya ini. Taman hutan ini terletak di daerah Bandung Utara, berada di tanah konservasi yang seluas 600 hektar dengan koleksi pohon yang mengesankan berjumlah lebih dari 2.500 jenis. Pada 14 Januari 1985, Taman Hutan Raya Ir.H. Juanda diresmikan oleh mendiang Presiden Soeharto, bersamaan dengan hari ulang tahun Ir.H. Juanda yang lahir pada tahun 1911. Beliau meninggal pada 7 November 1963.
Namun terbitnya Deklarasi Djuanda adalah salah satu Kontribusi Juanda yang sangat penting yang dikeluarkan pada 13 Desember 1957 ketika beliau masih menjabat sebagai Perdana Mentri. Deklarasi ini menyatakan bahwa seluruh perairan di sekitar dan diantara pulau-pulau di Indonesia adalah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari daratan dan berada di bawah kedaulatan negara Republik Indonesia. Deklarasi ini kemudian dikembangkan menjadi konsep Wawasan Nusantara. Sebuah pemandangan panorama patung Juanda.
Ada empat pintu masuk ke Taman Hutan Raya Ir.H. Juanda, dengan pintu masuk I dan II diakses melalui Dago Pakar, pintu masuk III berada di kolam pakar melalui PLTA Bengkok atau Curug Dago, dan pintu masuk IV berada di Maribaya, Lembang.

 
Photos
                                                     
                                                                                                                 



Selengkapnya...

Villa Isola Upi

Peninggalan Arsitektur Paris Van Java


Pada awal abad ke-20 kota ini pernah menjadi laboratorium arsitektur para arsitek di Hindia Belanda. Kontribusi mereka berupa karya arsitektur dengan langgam masing-masing turut membentuk citra Kota Bandung.
          Salah satu karya arsitektur yang membentuk citra Kota Bandung adalah Villa Isola yang yang didesain CP Wolff Schoemaker. Bangunan yang didirikan tahun 1933 ini merupakan pembangkit memori sebagian besar masyarakat akan Kota Bandung. Setiap melihat gambar Villa Isola, ingatan masyarakat tertuju pada Kota Bandung. Peran suatu karya arsitektur dalam membangkitkan kenangan orang banyak akan suatu tempat merupakan salah satu aspek dalam penilaian makna kultural yang dimiliki bangunan tersebut. Aspek lain adalah sejarah, estetika, dan ilmu pengetahuan.
          Suatu karya arsitektur yang baik tak hanya memiliki makna kultural yang mampu membangkitkan kenangan orang banyak terhadap suatu tempat, tetapi juga mampu meninggalkan kenangan dan kesan mendalam pada orang banyak terhadap karya itu sendiri. Bila hal ini terjadi, maka karya tersebut dapat dikategorikan sebagai karya arsitektur monumental.
          Pada Villa Isola, pembangkit kenangan yang utama adalah bentuknya yang tidak lazim jika dibandingkan dengan bangunan lain dengan fungsi sama (rumah tinggal). Hal ini terlihat jelas saat melintasi Jalan Setiabudi yang menghubungkan Kota Bandung dengan Lembang. Lebih dekat dengan bangunan yang kini berfungsi sebagai kantor rektorat Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) ini, akan terasa adanya pengolahan tapak (lahan) yang sesuai dengan bentuk bangunan. Kedua unsur tersebut, bangunan dan lahan, membentuk kesatuan. Hal-hal di ataslah yang menjadi alasan mengapa bangunan ini dapat dikategorikan sebagai karya arsitektur monumental.
           Villa Isola terletak di antara dua taman yang memiliki ketinggian berbeda. Taman di bagian selatan lebih rendah daripada taman di bagian utara. Taman di utara didesain dengan menghadirkan nuansa Eropa di dalamnya. Hal ini diperkuat dengan kolam berbentuk persegi dengan patung marmer di tengahnya. Pada taman ini terdapat jalur yang merupakan as yang membagi taman menjadi dua bagian simetris. Mendekati bagian utara bangunan, akan terlihat tangga berbentuk setengah lingkaran yang titik pusatnya berada pada bangunan.Tempat ini sangat bagus sekali untuk objek foto. Dan jika kalian ke Bandung sempatkanlah ke tempat ini.
Selengkapnya...

Gedung Merdeka

 Saksi Bisu Kejayaan Indonesia di Mata Dunia

Gedung Merdeka yang terletak di Jalan Asia Afrika Nomor 65 Bandung, dibangun pertama kali pada tahun 1895 sebagai tempat berkumpulnya orang-orang Eropa, terutama Belanda, yang tinggal di Bandung dan sekitarnya. Banyak di antara mereka adalah pengusaha kebun teh dan opsir Belanda. Mereka mendirikan sebuah perkumpulan yang dikenal dengan nama Societeit Concordia pada tanggal 29 Juni 1879. Tujuannya adalah “...... de bevordering van gezellig verkeer”. Sebagai tempat pertemuan, sebelumnya mereka biasa berkumpul, duduk-duduk sambil minum teh, di Warung De Vries. Selanjutnya (1895) mereka pindah ke gedung di seberang Warung De Vries, yang diberi nama Concordia, dengan luas tanah 7.983 meter persegi. Pada tahun tersebut tempat ini hanya berupa bangunan sederhana, yang sebagian dindingnya terbuat dari papan dan penerangan halamannya memakai lentera minyak tanah.
          Bangunan ini berada di sudut jalan “Groote Postweg ” (sekarang Jalan Asia Afrika) dan “Bragaweg” (sekarang Jalan Braga). Sisi sebelah kanannya berdekatan dengan kali Tjikapoendoeng (Cikapundung) yang sejuk karena banyak ditumbuhi pohon rindang.
           Tahun 1921 Gedung Societeit Concordia dibangun kembali pada tahun 1921 dengan gaya arsitektur modern (Art Deco) yang fungsional dan lebih menonjolkan struktur oleh perancang C.P. Wolff Schoemaker.
Gedung ini berubah wajah menjadi gedung pertemuan “super club” yang paling mewah, lengkap, eksklusif, dan modern di Nusantara. Lantainya terbuat dari marmer buatan Italia. Ruangan-ruangan tempat minum dan bersantai terbuat dari kayu cikenhout. Penerangannya menggunakan lampu-lampu hias kristal. Ruangan-ruangan dalam gedung cukup memadai untuk menampung kegiatan-kegiatan pertunjukan kesenian. Luas seluruh tanahnya 7.500 m².
           Tahun 1955, sehubungan dengan keputusan pemerintah Indonesia (1954) yang menetapkan Bandung sebagai tempat Konferensi Asia Afrika, maka Gedung Societeit Concordia terpilih sebagai tempat berlangsungnya konferensi. Hal ini disebabkan gedung tersebut adalah gedung tempat pertemuan umum yang paling besar dan paling megah di Bandung. Selain itu lokasinya berada di tengah-tengah kota dan berdekatan dengan hotel terbaik, yaitu Hotel Savoy Homann dan Preanger.
           Sejak awal tahun 1955, Gedung Societeit Concordia mulai dipugar untuk disesuaikan kegunaannya sebagai tempat penyelenggaraan konferensi bertaraf internasional. Pemugaran gedung ditangani oleh Jawatan Pekerjaan Umum Propinsi Jawa Barat yang dipimpin oleh Ir. R. Srigati Santoso. Menjelang konferensi (7 April 1955), gedung ini diganti namanya oleh Presiden Soekarno menjadi Gedung Merdeka.
           Di dalam gedung ini terdapat ruang pameran tetap yang memamerkan sejumlah koleksi berupa benda-benda tiga dimensi dan foto-foto dokumenter peristiwa Pertemuan Tugu, Konferensi Kolombo, Konferensi Bogor, dan Konferensi Asia Afrika Tahun 1955.
           Museum ini terbuka untuk umum dan juga korps diplomatik dan organisasi-organisasi internasional untuk mengadakan seminar, diskusi, workshop, pameran dan kegiatan lainnya. (sumber: asianafrican-museum.org)
Selengkapnya...

Taman Kupu-Kupu Cihanjuang

Keindahan Warna Sang Kupu-Kupu

Taman Kupu-kupu berada di Kabupaten Bandung Barat tepatnya di Jl. Cihanjuang No. 58 Km 3,8. Bandung, Jawa Barat.Di dalam taman ini terdapat lebih dari 20 jenis kupu-kupu. Sebanyak 300 ekor di antaranya telah dewasa, terbang bebas di area seluas 1.800 meter persegi. Sebagian besar berasal dari Pulau Jawa. Yang lainnya berasal dari papua, sulawesi dan dari berbagai daerah di Indonesia. Kupu-kupu disini begitu indah. Dengan warna yang begitu menculok. Membuat suasana begitu berwarna. Tempat ini sangat cocok untuk liburan keluarga. Khusunya buat anak-anak. Selain berwisata anda pun dapat mengetahui informasi ataupun ilmu mengenai kupu-kupu. Disinipun terdapa tempat penangkaran kupu-kupu. Kalian bisa melihat proses terjadinya kupu-kupu. Mulai dari ulat. Lalu kepompong dan akhirnya menjadi kupu-kupu

Tiket masuk ke taman kupu-kupu sebesar Rp 20.000/orang plus souvenir yang pastinya masih berhubungan dengan kupu-kupu.Serta anda akan di pinjamkan topi yang berfungsi menari kupu-kupu agar mendekati anda. Di tempat ini pun di jual bermacam pernak-pernik yang bertema kupu-kupu. Yang pastinya bisa menjadikan oleh-oleh untuk keluarga ataupun teman anda..


Photos 






Selengkapnya...

Sabtu, 15 Januari 2011

Tangkuban Perahu

 Kesejukan Alam di Bandung Utara

 Gunung Tangkuban Perahu terletak sekitar 30 km di utara Kota Bandung. Tempat indah ini terletak di daerah Lembang, kurang lebih 30 menit dari Bandung menggunakan kendaraan bermotor. Gunung Tangkuban Parahu mempunyai ketinggian setinggi 2.084 meter. Gunung ini menjadi salah satu daerah tujuan wisata yang menarik di Jawa Barat. Lingkungan alamnya yang sejuk, dan sumber mata air panas di kaki-kaki gunungnya. Deretan kawah yang memanjang, menjadi daya tarik tersendiri.Tangkuban Perahu sebenarnya adalah gunung berapi. Dinamakan tangkuban perahu karena bentuknya yang menyerupai kapal yang terbalik.Nama Tangkuban Perahu sendiri sangat lekat dengan sebuah legenda tanah Sunda yang sangat terkenal, yaitu Sangkuriang. Gunung Tangkuban Perahu yang dari kejauhan tampak seperti perahu terbalik, konon diakibatkan oleh kesaktian Sangkuriang yang gagal meyelesaikan tugasnya dalam membuat perahu dalam waktu semalam untuk menikahi Dayang Sumbi yang tak lain adalah ibu kandungnya sendiri. Karena begitu kesalnya tidak dapat menyelesaikan pembuatan perahu tersebut, akhirnya Sangkuriang menendang perahu yang belum jadi tersebut. Legenda diataslah yang menjadi kaitan erat dalam penamaan gunung Tangkuban Perahu.
Pesona gunung Tangkuban Perahu ini begitu mengagumkan, bahkan, pada saat cuaca cerah, lekukan tanah pada dinding kawah dapat terlihat dengan jelas, sangat kontras dengan hijaunya pepohonan di sekitar gunung tersebut. Tidak hanya itu, dasar kawah pun dapat kita nikmati keindahannya yang sangat mengagumkan. Keindahan alam inilah yang menjadikan Tangkuban Perahu menjadi salah satu tempat wisata alam andalan Propinsi Jawa Barat, khususnya Bandung.
Jalan menuju Tangkuban perahu, dikiri kanan jalan anda akan melihat hamparan hijaunya kebun teh dan juga barisan pohon-pohon pinus. Namanya juga gunung, sudah pasti setiap saat udaranya sejuk banget. Karena Tangkuban perahu merupakan gunung merapi yang masih aktif sampai saat ini, maka dari dulu sudah banyak terjadi letusan yang meninggalkan kawah sisa letusannya. Saat ini Kawah-kawah tersebut sudah dijadikan tempat wisata.Kawah-kawah tersebut antara lain Kawah Ratu, Upas, Domas, Baru, Jurig, Badak, Jurian, Siluman dan Pangguyungan Badak. Di antara kawah-kawah tersebut, Kawah Ratu merupakan kawah yang terbesar, dikuti dengan Kawah Upas yang terletak bersebelahan dengan kawah Ratu. Beberapa kawah mengeluarkan bau asap belerang, bahkan ada kawah yang dilarang untuk dituruni, karena bau asapnya mengandung racun.





  Photos




Selengkapnya...

Braga

 

Bandoeng tempo doeloe


Jalan Braga mungkin nama jalan paling terkenal di Kota Bandung. Pada awal tahun 1900-an, Jalan Braga masih berupa jalan tanah dengan pepohonan dan rumah gaya Hindia Timur. Beberapa dasawarsa kemudian atau pada pertengahan tahun 1930-an, Jalan Braga telah berkembang pesat dan berubah menjadi komplek pertokoan Eropa terkemuka di Hindia Belanda. Di kawasan tersebut terdapat hotel, restoran, dan beragam toko yang menyediakan segala kebutuhan.Melintasi Jalan Braga pada masa kini seolah menjadi bagian dari sejarah masa lalu. Jejak kejayaan Braga pada waktu lampau masih terlihat dari bangunan-bangunan tua bergaya Art-deco yang megah dan masih berdiri kokoh di sisi jalan. Jika ada bagian yang hilang dari Jalan Braga, itu adalah kemeriahan. Sejak warga Indo-Belanda dan Belanda, pemilik toko di Jalan Braga, meninggalkan Braga pada tahun 1957, Jalan Braga berangsur-angsur menjadi sepi. Perkembangan Kota Bandung membuat keramaian kota terbagi. Banyaknya komplek pertokoan baru membuat Braga kian tergeser. Bahkan, sejak 2005, sebanyak 45 persen pemilik usaha di sekita Braga menutup usahanya.
Denyut Jalan Braga mulai terlihat ketika malam hari. Beberapa kafe di pinggir jalan mulai buka dan para pelayan sibuk menawarkan menu makanan dan minuman kepada pejalan kaki yang melintas. Sepasang remaja bergandengan tangan di trotoar, sambil sesekali berfoto di depan pintu bangunan tua yang kosong. Penjual lukisan sibuk menata kembali dagangan mereka yang jatuh tersapu angin malam yang cukup membuat badan merinding.
Meskipun memiliki pesona di kala malam, Jalan Braga sudah tidak lagi menjadi tempat favorit untuk singgah. Penumpang mobil hanya membuka separuh kaca mobil utnuk melihat-lihat bangunan tua dan suasana saat melintasi Jalan Braga. Sedikit sekali dari mereka yang kemudian memarkirkan mobil dan membaur dengan warga menikmati suasana Jalan Braga. Modernisasi kian mengikis sejarah kota. Para turis lokal kebanyakan lebih memilih singgah di bagian lain Kota Bandung yang menawarkan sesuatu yang lebih menarik, semisal wisata belanja, seperti di deretan FO di kawasan Dago dan juga di Jalan Cihampelas..
Braga, riwayatmu kini..... 

Lihat Peta
Selengkapnya...

Situ Patenggang

Danau Indah di Bandung Selatan


Hamparan hijau kebun teh Rancabali yang menyegarkan mata, mengantarkan kita ke sebuah danau cantik yang airnya tenang yang kita kenal dengan nama Situ Patengan..Keindahan alam yang diberikan oleh Situ Patengan ini akan membuat kita terkagum-kagum akan kebesaran Sang Maha Kuasa. Tidak mengherankan, kalau danau (situ) ini tidak pernah sepi dari pengunjung yang datang dari berbagai kota. Mungkin karena tempat ini memang menawarkan pesona alam yang luar biasa.
Dari kejauhan selama anda menusuri jalanan yang dikelilingi kebun teh ini, danau Situ Patengan sangat kelihatan cantik, apalagi ketika anda menikmatinya langsung dari dekat rasanya stress dan penat akan sirna seketika karena damai dan segarnya atmosfir Situ Patengan ini.
Tak hanya menawarka pesona alam, Situ Patengan ini juga menawarkan sebuah tempat yang historisnya cukup dikenal. Pulau Asmara dan Batu Cinta. Biasanya wisatawan yang datang kesana akan menyempatkan diri untuk mengunjungi lokasi ini. Untuk sampai ke batu cinta kita memang harus naik perahu yang bisa kita sewa di tempat. Konon menurut ceritanya, siapapun yang singgah ke Batu Cinta dan mengelilingi Pulau Asmara maka akan mendapatkan cinta yang abadi, atau jika pengunjung yang datang bersama pasangannya, maka hubungan mereka akan langgeng.. heheheee..
Sepulang dari Danau ini tentunya anda ingin membawa oleh-oleh untuk kerabat maupun untuk anda sendiri. Jangan kuatir, disekitar danau ini banyak toko-toko kecil yang menawarkan souvenir dan buah-buahan segar yang bisa anda bawa pulang.
Kawasan Situ Patengan ini berjarak sekitar 47 kilometer arah selatan dari pusat kota Bandung. Untuk tiba ke tempat ini anda dapat melalui kota Ciwidey terlebih dahulu, gerbang utama menuju kawasan wisata Bandung Selatan. Sebelum sampai ketempat ini, anda akan melewati banyak tempat wisata seperti kawah putih, kolam renang ciwalini, perkemahan rancaupas, dan hamparan luas kebun teh Rancabali. Jika anda masih punya waktu sisa, mungkin anda bisa menyempatkan diri singgah di lokasi-lokasi wisata ini. [bn/bdgyes/situpatengan]


Photos 













Selengkapnya...