Ini nih salah satu tempat yang menjadi favorit pemuda-mudi Bandung yang hobby membaca. Dan tempat ini juga salah satu tempat favorit penulis jika lagi BT. Tinggal menuju kesini dan membaca komik, pikiranpun kembali dingin. Zoe adalah nama tempat café yang berisikan perpustakaan dan toko. Alamat lengkapnya di jln pagar gunung no.3, Dipati Ukur , Bandung. Jadi kamu bisa menikmati makanan ataupun minuman sambil membaca. Walaupun kebanyakan orang yang datang kesini hanya sekedar membaca .buku yang ada disini berupa novel , majalah dan komik. Semua buku terbilang lengkap. Semua yang kamu cari ada disini, asalkan tidak ada yang meminjam sebelumnya. Untuk peminjaman buku dikenakan biaya Rp 1000/buku. Tetapi jika kamu ingin membawa pulang buku yang kamu pinjam , kamu harus terlebih dahulu menjadi member. Untuk menjadi member dikenakan biaya Rp 30.000. tempat ini sangat cocok mengisi kebosananmu, apalagi jika kamu sangat suka membaca. Yang pasti tempat ini selalu banyak di kunjung oleh mahasiswa. Karena memang tempatnya berada di kawasan kampus. Dan jangan sampai khawaitir kelaparan. Karena memang pada dasarnya tempat ini café jadi disini menyediakan berbagai macam makanan. Tapi untuk urusan harga bisa dibilang cukup mahal untuk ukuran mahasiswa. Oleh karena itu kebanyakan mahasiswa yang dating hanya sekedar membaca saja.
Selengkapnya...
Kamis, 17 Februari 2011
Madtari kafe
Jangan ngaku suka keju kalo belum ke tempat ini. Rasanya sangat disayangkan kalau kamu belum menikmati makanan di tempat ini. Namanya Kafe Madtari Dago. Memang namanya pake Kafe, tapi menu yang biasa di sajikan bukan seperti pada kafe umumnya. Menunya simple : roti bakar, pisang bakar, mie, dan aneka minuman. Tempatnya sangat ramai, apalagi kalau malam hari. Hamper semua tempat duduk di penuhi pengunjung, khususnya para remaja. Tapi kenapa yah tempatnya begitu rame? Ternyata kafe madtari ini adalah salah satu warung kafe roti bakar dan pisang bakar favorit para kaum muda Bandung. Saat mencoba datiag kesana saya mencoba memesan roti bakar susu keju coklat dengan di temani munuman lemon tea. Nggak pake lama pesanan saya di antar. Begitu pesanan ada di meja, sayapun geleng-geleng kepala. Ini roti atau gundukan keju? Karena memang porsi keju yang di tawarkan di tempat ini begitu luar biasa banyaknya. Hingga roti bakarnya tertutup total oleh tumpukan parutan keju. Saat coba dimakan, rasa manis begitu menggoda lidah. Untung saja minuman yang saya pesan berasa asam. Jadi bisa melawan rasa manis roti ini. Tapi hati-hati bagi kamu yang tidak kuat manis, karena kamu akan merasa eneg jika kelama-lamaan makan nih roti. Jadi waspadalah!!!.Untuk urusan harga disini masih relatif murah bagi mahasiswa. jadi bagi kalian penikmat keju sempatkanlah ke tempat ini.
Selengkapnya...
Senin, 14 Februari 2011
Nasi Kalong
Nasi kalong??? Makanan apa tuh???apakah nasi paake daging kalong???mungkin itu salah itu pikiran kalian setelah mendengr nama ini. Maksud dari nama itu karena memang tempat makan ini buka pada malam hari sekitar pukul 20.00 dan tutup pada pukul 03.00. berawal dari sebuah info yang ada di buku aku bersama temanku mencoba pergi ke tempat ini. Ternyata tempat ini berada di sebuah parker factory outlet di jln Riau ( jln RE martadinata ). Saya sempat ragu saat sampai ketempat ini karena banyak mobil yang berjejer di tempat ini. yang saya pikirkan saat itu apakah harganya mahal?. tapi saya dan pun memberanikannya saja karena memang sudah ke palang tanggung. Tempatnya lumayan luas dan ramai padahal waktu itu saya bersama teman datang pada pukul 23.00. Tempatnya lumayan asik, setiap meja di pasang hiasan lilin. Membuat suasana begitu menarik.
Kalau biasanya kamu duduk dulu baru mesen makan, lain hal di tempat ini. Disini sistemnya buffet, jadi kamu ambil makanannya sendiri gitu. Kamu bebas mengambil lauk pauk yang disediakan di sebuah meja panjang ( seperti prasmanan gitu lah ). Kalu kesini di anjurkan menyantap nasi hitam, karena memang nasi hitam ini menjadi salah satu primadona di tempat ini. Untuk lauk pauknya bisa kalian sesuaikan dengan kebutuhan. Tapi jangan ngambil banyak-banyak, karena harga yang di tawarkan di sini cukup mahal. menurut saya ( berhubung masih mahaiswa ) Tetapi menurut saya itu sebanding dengan rasanya ko. Karena memang beda dengan yang lain. Nah, kalau kamu termasuk orang yang punya hobi keluyuran malam-malam seperti kalong tempat ini cocok buat kamu yang kelaparan di malam hari.
Selengkapnya...
Minggu, 13 Februari 2011
Cabe Rawit Cafe
Cabe rawit café adalah salah satu café yang terletak di kawasan dago lebih tepatnya di jalan Teuku Umar no. 7. Memang di dago menjadi salah satu tempat mangkalnya para café. Selain FO yang berjejeran di tempat ini kalianpun akan banyak melihat café dan tempat makan di daerah ini.Jika Kalian mengira bahwa makanan yang di tawarkan di sini berhubungan dengan cabe anda salah besar. Saya juga tidak tahu mengapa nama tempat ini seperti itu. dan saya pun tak mau memikirkannya.
Terlepas dari namanya tempat ini sangat asyk buat menjadi tempat makan ataupun sekedar santai.dan tempai ini bisa di jadikan sebagai tempai untuk breakfast, lunch, ataupun dinner. Tapi saya anjurkan ( khususnya yang pergi bersama pasanganya ) pergi ke tempat ini pada malam hari, karena suasananya akan lebih romantic ( pengalaman penulis XD). Tempatnya lumayan luas dengan nuansa dekorasi kayu yang menghiasi tempat ini. Dan penerangan yan mendukung suasana malam. Harga makanan di tempat ini bervariasi, mulai dari harga yang standar hingga yang paling mahal. Di depan café terdapat sebuah spanduk bertuliskan “ harga mulai dari 3000 rupiah ( kurang lebih seperti itu tulisannya ). Untuk menu mulai dari makanan local (roti bakar, pisang bakar, kentang goring, nasgor,dkk) hingga makanan western (steak, dan teman-temannya yang namanya sulit saya tuliskan ).jadi tinggal kalian atur saja makanan yang anda pilih sesuai budget anda.
Oia, selain di daerah dago tempat ini ada lagi di jln.Cieumbeulit dekat kampus Universitas Parahyangan. Kalau di lihat tempatnya yang berada di daerah kampus mungkit harga makanan di tempat ini lebih bersahabat deh dengan kantong mahasiswa. So, tempat ini bisa jadi next destination kamu jika berkunjung ke Bandung.
Selengkapnya...
Oia, selain di daerah dago tempat ini ada lagi di jln.Cieumbeulit dekat kampus Universitas Parahyangan. Kalau di lihat tempatnya yang berada di daerah kampus mungkit harga makanan di tempat ini lebih bersahabat deh dengan kantong mahasiswa. So, tempat ini bisa jadi next destination kamu jika berkunjung ke Bandung.
Sabtu, 12 Februari 2011
Punclut
Dinginnya malam Kota bandung membuat perut menjadi lapar. Waktupun sudah menunjukan pukul 22.00. dan perut sudah tidak bias di ajak kompromi lagi. Akhirnya aku bersama teman-teman memutuskan untuk pergi ke punclut. Punclut adalah kawasan tempat berkumpulnya warung-warung makanan. Puclut berada di jalan terusan cieumbeulit dengan waktu tempuh sekitar 10 menit dari cieumbeulit. Tempatnya sangat cocok buat kalian yang hobby makan banyak. Karena di tempat ini porsinya bisa di bilang lebih dari pada warung seperti biasanya. Untuk urusan harga jangan terlalu khawatir, karena harga yang di tawarkan juga tidak terlalu mahal.. Dan bisa di sesuaikan dengan budget yang dimiliki. Biasanya kalau saya kesana yang saya pesen adalah ayam bakar paket. Karena memang harganya tidak terlalu mahal. Untuk ayam bakar paket harganya 15000/porsi dengan isi : ayam bakar, tempe, tahu, perkedel, lalab dan tak lupa sambal yang rasanya maknyos banget ( kata temen sih gitu. Hehehe karena saya ga suka sambal jadi saya ga pernah nyicipin sambelnya ). Dan di temani secangkir kopi hangat membuat begitu nikmat di tengah sejuknya bandung malam hari. Tidak hanya ayam bakar yang ada disini., seafood pun tersedia dan masih banyak lainnya selama budget kamu masih tersedia apapun bisa kamu pesan XD.
Untuk urusan tempat ini bisa di bilang sangat recommended. Karena dari tempat ini kalian bisa melihat kota Bandung dari ketinggian. Dan di sarankan menuju ke tempat ini malam hari karena memang suasananya akan terasa lebih indah. Kota Bandung terlihat begitu bercahaya dengan lampu-lampu yang menghiasinya. Oleh karena itu tempat ini tempat ini lebih ramai malam hari di bandingkan siang hari. Apalagi saat liburan tempat ini benar-benar begitu ramai di kunjungi.Tempat makan disini semuanya berkonsep lesehan, jadi kalian bisa sambil tidur-tiduran atau mau apa pun selama tidak banyak orang dan itu pun jika tidak malu. Dan tempat ini pun buka 24 jam,sehingga jika tengah malam perut lapar biasanya saya beserta teman-teman menuju tempat ini.
Selengkapnya...
Untuk urusan tempat ini bisa di bilang sangat recommended. Karena dari tempat ini kalian bisa melihat kota Bandung dari ketinggian. Dan di sarankan menuju ke tempat ini malam hari karena memang suasananya akan terasa lebih indah. Kota Bandung terlihat begitu bercahaya dengan lampu-lampu yang menghiasinya. Oleh karena itu tempat ini tempat ini lebih ramai malam hari di bandingkan siang hari. Apalagi saat liburan tempat ini benar-benar begitu ramai di kunjungi.Tempat makan disini semuanya berkonsep lesehan, jadi kalian bisa sambil tidur-tiduran atau mau apa pun selama tidak banyak orang dan itu pun jika tidak malu. Dan tempat ini pun buka 24 jam,sehingga jika tengah malam perut lapar biasanya saya beserta teman-teman menuju tempat ini.
Black Romantic Cafe
Black Romantic adalah nama sebuah café kecil yang terletak di daerah Dago ,lebih tepatnya di belakang masjid salman ITB. Sebenarnya tempat ini berada di kawasan pujasera. Jadi selain Black Romantic Café masih banyak tempat makan lain yang berjejeran disini. Suasana di tempat ini begitu menarik dengan dekorasi serba hitam dan lampu-lampu gantung yang menghiasi tempat ini. Lampu- lampu dinyalakan tidak terlalu teran. Mungkin maksudnya agar suasana terlihat romantic.Tapi tempat ini begitu ramai di kunjungi, oleh karena itu membuat suasana yang harusnya romantic jadi berkurang. Tapi tempat ini sangat cocok buat sekedar nongkrong bersama teman-teman.Untuk urusan harga tempat ini di jamin pas dengan kantong kalian. Karena memang tempatnya berada di kawasan kampus, membuat harganya juga bersahabat. Harga makanan dan minuman yang di hargai tidak lebih dari 15ribu rupiah. Selain itu makanan dan minuman yang di tawarkan di sini begitu menaruk, membuat saya ingin mencoba semua menunya. Di bawah ini beberapa daftar menu beserta harganya * :
Ayam bakakak capoe : Rp 9.500
Ayam taliwang : Rp 10.000
Ayam rica-rica : Rp 10.000
Chicken katsu : Rp 10.000
Sop buntut bakar : Rp 13.500
Iga bakar keroncong : Rp 14.500
Orange punch marquisa : Rp 6.000
Blue sky : Rp 5.000
Ice black drink : Rp 6.000
Blue romantic : Rp 6.000
Es cream goring popeye : Rp 8.000
*Harga dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan terlebih dahulu
Selengkapnya...
Ayam bakakak capoe : Rp 9.500
Ayam taliwang : Rp 10.000
Ayam rica-rica : Rp 10.000
Chicken katsu : Rp 10.000
Sop buntut bakar : Rp 13.500
Iga bakar keroncong : Rp 14.500
Orange punch marquisa : Rp 6.000
Blue sky : Rp 5.000
Ice black drink : Rp 6.000
Blue romantic : Rp 6.000
Es cream goring popeye : Rp 8.000
*Harga dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan terlebih dahulu
Selengkapnya...
Selasa, 01 Februari 2011
Green Canyon
Memiliki potensi ragam panorama alam yang begitu indah, objek wisata alam Green Canyon terletak di Desa Kertayasa, Kecamatan Cijulang, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.
Objek wisata ini mempunyai nama sebenarnya adalah Cukang Taneuh (Jembatan Tanah), sebuah tempat yang memiliki potensi ragam panorama alam dengan beraneka ragam pesona dan daya tarik wisata yang mampu menarik para wisatawan untuk berkunjung ketempat ini. Jika ingin mencapai lokasi tujuan, kita diwajibkan untuk menyewa sebuah perahu dengan tarif Rp. 75.000/perahu dengan kapasitas 5-6 penumpang. Terasa lebih murah jika kita berkunjung dengan keluarga. Beruntung jika kita bisa langsung naik keperahu, biasanya pada hari libur tempat ini begitu ramai dikunjungi para wisatawan baik lokal maupun asing. Oleh karena itu, kita harus antri menunggu panggilan nomor yang terdapat di balik karcis sewa perahu tersebut. Setelah nomor karcis dipanggil barulah kita turun ke dermaga untuk segera naik keatas perahu. Diatas perahu yang sudah menggunakan mesin ini terdapat sebuah pelampung, dimana jumlah pelampung tersebut sesuai dengan isinya.
Maka, dimulailah perjalanan yang pastinya sangat menyenangkan. Selama dalam perjalanan kita disuguhi pemandangan sungai dengan kiri dan kanan pepohonan yang rimbun. Selain itu, suasana di sekitar sungai pun begitu sunyi. Suara angin yang meniup pepohonan dan sesekali terdengar kicauan burung melengkapi perjalanan yang cukup menantang ini.Tapi di anjurkan jangan pergi kesini saat curah hujan sedang tinggi karena akan membuat sungai menjadi coklat. hal ini akan mengurangi keindahan.
Setelah menghabiskan waktu perjalanan selama 20 menit, kita disuguhi oleh 2 bukit yang kokoh. Tikungan demi tikungan telah terlewati, tibalah kita disebuah gua Green Canyon yang memiliki stalaktit dan stalakmit unik. Sungguh pemandangan yang luar biasa, sang nahkoda pun mecoba untuk memarkirkan perahunya untuk kita bisa turun dengan mudah. Sungai yang berwarna Hijau Toska diapit dengan dua tebing yang menjulang tinggi serta semilirnya angin yang sejuk. Serasa tempat itu memberikan salam selamat datang di Green Canyon kepada para pengunjung. Memang tempat yang eksotis, air yang ada di dalam sini lumayan deras. pada initinya tempat ini sangat menakjubkan dan wajib di kunjungi bagi para traveller.
Sejarah terciptanya nama ”Green Canyon”
Seperti yang telah dijelaskan diatas bahwa Objek Wisata Alam ini mempunyai nama sesungguhnya adalah Cukang Taneuh yang artinya Jembatan Tanah. Karena di hulu aliran Sungai Cijulang, terdapat sebuah jembatan tanah mempunyai lebar 3 meter dengan panjang 40 meter. Jembatan tersebut menghubungkan dua tebing di atas aliran air sungai yang membentuk sebuah terowongan.
Sedangkan nama Green Canyon berasal dari Turis Asing yang sedang berwisata ditempat ini beberapa tahun silam. Wisman ini menyusuri sungai cijulang dan menamakan objek wisata tersebut menjadi Green Canyon. Berarti kalau di Amerika ada Grand Canyon sedangkan di Indonesia ada Grand Canyon. Hingga saat ini, walaupun masih tetap ada nama Cukang Taneuh yang tertulis papan dekat pintu gerbang masuknya. Namun kebanyakan orang lebih sering menyebutnya Green Canyon. Jadi, apa nama Cukang Taneuh sulit disebut, kurang menjual atau dengan nama Green Canyon lebih mempunyai magnet tersendiri untuk menarik para wisatawan untuk berkunjung..? Tetapi apapun sebutannya, kita sebagai warga Negara Indonesia wajib bersyukur dan juga bangga akan keunikan-keunikan objek wisata baik itu alam, budaya, bahari dan lain sebagainya yang tidak kalah menariknya dari objek-objek wisata yang ada di dunia.
Pada akhirnya, mari kita bersama-sama untuk terus melestarikan serta menjaga agar seluruh objek wisata yang ada di Indonesia tidak berubah dan masih seperti aslinya Selengkapnya...
Objek wisata ini mempunyai nama sebenarnya adalah Cukang Taneuh (Jembatan Tanah), sebuah tempat yang memiliki potensi ragam panorama alam dengan beraneka ragam pesona dan daya tarik wisata yang mampu menarik para wisatawan untuk berkunjung ketempat ini. Jika ingin mencapai lokasi tujuan, kita diwajibkan untuk menyewa sebuah perahu dengan tarif Rp. 75.000/perahu dengan kapasitas 5-6 penumpang. Terasa lebih murah jika kita berkunjung dengan keluarga. Beruntung jika kita bisa langsung naik keperahu, biasanya pada hari libur tempat ini begitu ramai dikunjungi para wisatawan baik lokal maupun asing. Oleh karena itu, kita harus antri menunggu panggilan nomor yang terdapat di balik karcis sewa perahu tersebut. Setelah nomor karcis dipanggil barulah kita turun ke dermaga untuk segera naik keatas perahu. Diatas perahu yang sudah menggunakan mesin ini terdapat sebuah pelampung, dimana jumlah pelampung tersebut sesuai dengan isinya.
Maka, dimulailah perjalanan yang pastinya sangat menyenangkan. Selama dalam perjalanan kita disuguhi pemandangan sungai dengan kiri dan kanan pepohonan yang rimbun. Selain itu, suasana di sekitar sungai pun begitu sunyi. Suara angin yang meniup pepohonan dan sesekali terdengar kicauan burung melengkapi perjalanan yang cukup menantang ini.Tapi di anjurkan jangan pergi kesini saat curah hujan sedang tinggi karena akan membuat sungai menjadi coklat. hal ini akan mengurangi keindahan.
Setelah menghabiskan waktu perjalanan selama 20 menit, kita disuguhi oleh 2 bukit yang kokoh. Tikungan demi tikungan telah terlewati, tibalah kita disebuah gua Green Canyon yang memiliki stalaktit dan stalakmit unik. Sungguh pemandangan yang luar biasa, sang nahkoda pun mecoba untuk memarkirkan perahunya untuk kita bisa turun dengan mudah. Sungai yang berwarna Hijau Toska diapit dengan dua tebing yang menjulang tinggi serta semilirnya angin yang sejuk. Serasa tempat itu memberikan salam selamat datang di Green Canyon kepada para pengunjung. Memang tempat yang eksotis, air yang ada di dalam sini lumayan deras. pada initinya tempat ini sangat menakjubkan dan wajib di kunjungi bagi para traveller.
Sejarah terciptanya nama ”Green Canyon”
Seperti yang telah dijelaskan diatas bahwa Objek Wisata Alam ini mempunyai nama sesungguhnya adalah Cukang Taneuh yang artinya Jembatan Tanah. Karena di hulu aliran Sungai Cijulang, terdapat sebuah jembatan tanah mempunyai lebar 3 meter dengan panjang 40 meter. Jembatan tersebut menghubungkan dua tebing di atas aliran air sungai yang membentuk sebuah terowongan.
Sedangkan nama Green Canyon berasal dari Turis Asing yang sedang berwisata ditempat ini beberapa tahun silam. Wisman ini menyusuri sungai cijulang dan menamakan objek wisata tersebut menjadi Green Canyon. Berarti kalau di Amerika ada Grand Canyon sedangkan di Indonesia ada Grand Canyon. Hingga saat ini, walaupun masih tetap ada nama Cukang Taneuh yang tertulis papan dekat pintu gerbang masuknya. Namun kebanyakan orang lebih sering menyebutnya Green Canyon. Jadi, apa nama Cukang Taneuh sulit disebut, kurang menjual atau dengan nama Green Canyon lebih mempunyai magnet tersendiri untuk menarik para wisatawan untuk berkunjung..? Tetapi apapun sebutannya, kita sebagai warga Negara Indonesia wajib bersyukur dan juga bangga akan keunikan-keunikan objek wisata baik itu alam, budaya, bahari dan lain sebagainya yang tidak kalah menariknya dari objek-objek wisata yang ada di dunia.
Pada akhirnya, mari kita bersama-sama untuk terus melestarikan serta menjaga agar seluruh objek wisata yang ada di Indonesia tidak berubah dan masih seperti aslinya Selengkapnya...
Trip to Pangandaran
Satu tahun kinerja BEM Himatika ‘identika’ UPI telah selesai. Tak terasa waktu yang berlalu begitu cepat. Perpisahan ini di tutup dengan trip to pangandaran dengan tujuan wisata ke green canyon, pantai pangandaran dan cagar alam pangandaran. Jumat, 21 januari 2011 tepatnya pukul 21.00 kami berangkat dari UPI ke Pangandaran. Sebelumnya pukul 20.00 kami berkumpul terlebih dahulu untuk mempersiapkan perjalanan dan tidak lupa berdoa untuk keselamatan dalam perjalanan kali ini. Saya duduk di baris kedua dari belakang bersama dua teman saya, asep dan irfan. Suasana di bus pun begitu ramai dengan celotehan dari teman-teman yang membuat keceriaan begitu kental di malam hari itu. Petikan gitar dan alunan lagu menghiasi selama perjalanan. Hingga pukul 23.00 suasana di bus tidak berubah saat berangkat. suara-suara dalam bus masih terdengar begitu ramai di tengah malam itu. Hingga akhirnya melewati pukul 00.00 suara keramaian itu semakin lama semakin pelan. Beberapa orang di dalam bus sudah mulai tertidur. Rasa kantuk ikut menyerangku dan aku mengikut jejak temanku yan sudah terlebih dahulu tidur.Sekitar pukul 4 subuh kami sampai di kawasan green canyon. Sesuai dengan rundown acara waktunya istirahat dan menyiapkan untuk shalat subuh. Menunggu adzan subuh sayapun bersama teman-teman ngobrol sejenak sambil menikmati kesejukan udara di daerah ini. Adzan subuh berkumandang dan waktunya shalat. Setelah sholat tak ada yang bisa kami kerjakan, hanya melanjutkan obrolan-obrolan yang sedang kami bicarakan sebelum sholat tadi. Obrolan yang begitu menarik tak terasa membuat waktu sudah memasuki sarapan. Karena memang perut juga yang sudah tidak bisa di ajak kompromi saat makanan di bagikan sayapun langsung melahab semua makanan bersama teman-teman. Karena tidak ada tempat yang pas buat makan, jadi kami makan di belakang bus. Setelah sarapan pagi ternyata tempat ini pun masih belum di buka, dan kami hanya bisa menunggu dan menunggu.
Berfoto-foto yang dapat kami lakukan untuk menghilangkan kejenuhan ini. Saat sedang asyik berfoto tiba-tiba dari coordinator acara mengatakan bahwa tiket masuk ke green canyon dibuka pukul 08.00. karena saat itu waktu masih menunjukan pukul 06.30. Akhirnya coordinator acara memutuskan untuk pergi ke pantai batu karas terlebih dahulu. Karena memang tempatnya yang tidak terlalu jauh dari green canyon.
Untuk pantai ini sih menurut saya tidak terlalu istimewa. Sama saja seperti pantai pada umunya. Tapi walaupun begitu , jika kita berpergian besama teman-teman suasana pun pasti akan lebih menyenagkan. Kerjaan yang pasti tak akan terlupakan pada tempat yang saya singgahi adalah berfoto. Karena akan menjadi suatu kenang-kenangan, yang memang acara ini merupakan perpisahan bem jurusan. Banyak yang kami lakukan disini walaupun dalam rundown acara ga ada agendanya. Tapi tak masalah, dari pada kita luntang lantung menunggu ga jelas, Hehehehe. Bermain futsal salah satu yang kami lakukan di tempat ini. Pertandingan dilakukan antara angkatan 2008 VS angkatan 2009. Pertandinan sangat sengit, pertaruhan gengsi angkatanpun menjadi taruhannya. Gol demi gol tercipta pada pertandingan ini. Sisi emosiaonalpun terkadang muncul tetapi candatawa tetap mendominasi jalannya pertandingan. Keseruan dan kesenangan selalu hadir di setiap gerakan. Pertandingan pun berakhir dengan kemenangan angkatan 2008. Kekalahan ini tidak membuat saya dan teman-teman angkatan 2009 kecewa. Karena memang permainan ini hanya untuk kesenangan belaka. Dan kami memang tidak mengeluarkan kemampuan yang sebenarnya ( memang ga mau kalah XD ). Setelah menghabiskan waktu 2 jam di tempat ini. Dan waktu sudah menunjukan pukul 09.00 kami kembali ke kawasan green canyon. Selengkapnya...
Berfoto-foto yang dapat kami lakukan untuk menghilangkan kejenuhan ini. Saat sedang asyik berfoto tiba-tiba dari coordinator acara mengatakan bahwa tiket masuk ke green canyon dibuka pukul 08.00. karena saat itu waktu masih menunjukan pukul 06.30. Akhirnya coordinator acara memutuskan untuk pergi ke pantai batu karas terlebih dahulu. Karena memang tempatnya yang tidak terlalu jauh dari green canyon.
Untuk pantai ini sih menurut saya tidak terlalu istimewa. Sama saja seperti pantai pada umunya. Tapi walaupun begitu , jika kita berpergian besama teman-teman suasana pun pasti akan lebih menyenagkan. Kerjaan yang pasti tak akan terlupakan pada tempat yang saya singgahi adalah berfoto. Karena akan menjadi suatu kenang-kenangan, yang memang acara ini merupakan perpisahan bem jurusan. Banyak yang kami lakukan disini walaupun dalam rundown acara ga ada agendanya. Tapi tak masalah, dari pada kita luntang lantung menunggu ga jelas, Hehehehe. Bermain futsal salah satu yang kami lakukan di tempat ini. Pertandingan dilakukan antara angkatan 2008 VS angkatan 2009. Pertandinan sangat sengit, pertaruhan gengsi angkatanpun menjadi taruhannya. Gol demi gol tercipta pada pertandingan ini. Sisi emosiaonalpun terkadang muncul tetapi candatawa tetap mendominasi jalannya pertandingan. Keseruan dan kesenangan selalu hadir di setiap gerakan. Pertandingan pun berakhir dengan kemenangan angkatan 2008. Kekalahan ini tidak membuat saya dan teman-teman angkatan 2009 kecewa. Karena memang permainan ini hanya untuk kesenangan belaka. Dan kami memang tidak mengeluarkan kemampuan yang sebenarnya ( memang ga mau kalah XD ). Setelah menghabiskan waktu 2 jam di tempat ini. Dan waktu sudah menunjukan pukul 09.00 kami kembali ke kawasan green canyon. Selengkapnya...
Langganan:
Postingan (Atom)